Latihan Soal USP PSAJ SMA SMK Tahun 2024. Ujian sekolah telah berganti Nama dengan Istilah Asesmen Sumatif dengan berbagi variasi nama tergantung daerah masing-masing, ada yang menyebut dengan istilah ASAJ ASSP ASASP PSAJ PSSP PSASP dan lainnya. Apa itu asesmen? Asesmen merupakan bagian terpenting dari proses pembelajaran. Karena dari proses pembelajaran tersebut guru perlu mengetahui seberapa jauh proses pembelajaran tersebut telah mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Menurut Nana Sudjana (1995: 3) bahwa asesmen mempunyai ciri-ciri adanya objek atau program yang dinilai dan adanya kriteria sebagai dasar untuk membandingkan antara kenyataan atau apa adanya dengan kriteria atau apa harusnya.
Perkembangan konsep asesmen
pendidikan yang ada pada saat ini menunjuk arah yang lebih luas, konsep-konsep
tersebut pada umumnya berkisar pada pandangan sebagai berikut : (1) Asesmen
tidak hanya diarahkan kepada tujuan pendidikan yang ditetapkan, tetapi juga
terhadap tujuan-tujuan yang ditimbulkan dan efek sampingnya. (2) Asesmen tidak
hanya melalui pengukuran perilaku siswa, tetapi juga melakukan pengkajian
terhadap komponen-komponen pendidikan, baik proses maupun keluaran. (3) Asesmen
tidak hanya untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan, tetapi juga untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan tersebut penting
bagi siswa dan bagaimana siswa mencapaianya. (Enny Sudaryanti, 2007)
Sebelum kamu mempelajari Latihan Soal USP PSAJ SMA SMK Tahun 2024, yu kita kenali lebih jauh pengertian tentang
asesmen. Asesmen merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi
yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Jadi asesmen merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh guru untuk memperoleh informasi untuk dijadikan sebagai
pengambil keputusan tentang hasil belajar peserta didik.
Nana Sudjana (1995: 3)
menyatakan bahwa asesmen adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada
objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses pemberian nilai
tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan judgment.
Interpretasi dan judgment merupakan tema asesmen yang mengimplikasikan adanya
suatu perbandingan antara kriteria dan kenyataan dalam konteks situasi
tertentu.
Asesmen di sini berfungsi
untuk menentukan nilai terhadap objek berdasarkan kriteria tertentu. Objek yang
dimaksud disini adalah peserta didik yang melakukan suatu proses pembelajaran.
Proses pemberian nilai berlangsung dalam bentuk pemikiran terhadap objek
tersebut kemudian dihasilkan kesimpulan yang berupa nilai.
Asesmen hasil belajar adalah
proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan
kriteria tertentu, dalam hal ini obyek yang dinilai adalah hasil belajar siswa.
Nana Sudjana (1995: 3) mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku yang mencakup aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik. Oleh sebab itu asesmen hasil belajar siswa berisi tentang rumusan
kemampuan dan tingkah laku yang dimiliki siswa yang dijadikan sebagai acuan
guru untuk menilai kemampuan siswanya.
Menurut Nana Sudjana (1995:
3), Asesmen proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan
belajar-mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai
tujuan-tujuan pengajaran. Jadi di sini yang dinilai adalah pada saat proses
terjadinya pembelajaran yang dilakukan oleh guru da siswa. Di sini guru
berperan sebagai pemberi nilai sedangkan siswa sebagai penerima hasil yang
telah dilakukannya. Guru dan siswa saling berhubungan erat dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain dalam proses pembelajaran.
Saat ini dikenal Soal
Asesmen Sumatif Antar Jenjang (ASAJ) Soal Asesmen Sumatif Satuan Pendidikan (ASSP)
Soal Asesmen Sumatif Akhir Satuan Pendidikan (ASASP), Soal Penilaian Sumatif
Antar Jenjang (PSAJ) Soal Penialaian Sumatif Satuan Pendidikan (PSSP) Soal
Penilaian Sumatif Akhir Satuan Pendidikan (PSASP) Tahun 2024 Tahun Pelajaran
2023/2024. Lalu apa sebenarnya fungsi asesmen tersebut ? Fungsi dari asesmen
menurut Nana Sudjana, (1995: 4)adalah sebagai berikut :
(1)
Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan intruksional. Dengan demikian asesmen
harus mengacu pada rumusan-rumusan tujuan intruksional.
(2)
Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. Perbaikan mungkin dilakukan
dalam hal tujuan intruksional, kegiatan belajar siswa, strategi mengajar guru
dan lain-lain.
(3)
Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tua.
Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan belajar siswa dalam
berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya
Asesmen di sini berfungsi
sebagai alat untuk mengetahui seberapa berhasilkah proses belajar mengajar yang
terjadi. Selain itu juga sebagai perbaikan dalam melakukan proses belajar
mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa. Dan juga sebagai laporan kemauan
belajar siswa yang diberikan kepada orang tua agar orang tuanya mengetahui
hasil belajar anaknya dalam bentuk raport yang biasanya diberikan pada akhir
semester.
Fungsi asesmen yang lainnya
di sini bukan hanya untuk menentukan kemajuan belajar siswa, tetapi sangat
luas. Fungsi asesmen adalah sebagai berikut: (a) Asesmen membantu siswa
merealisasikan dirinya untuk mengubah atau mengembangkan perilakunya. (b) Asesmen
membantu siswa mendapat kepuasan atas apa yang telah dikerjakannya. (c) Asesmen
membantu guru untuk menetapkan apakah metode mengajar yang digunakannya telah
memadai. (d) Asesmen membantu guru membuat pertimbangan administrasi. (Cronbach,
1954 dalam Hamalik, 2002: 204).
Fungsi asesmen sebagai alat
untuk membantu siswa dalam mewujudkan dan mengubah perilakunya sesuai dengan
tata tertib yang ada. Di sini juga siswa mendapat kepuasan atas apa yang
dikerjakannya yang berupa nilai. Apabila mereka sungguh-sungguh dalam
mengerjakan sesuatu maka hasil yang didapatkan akan bagus sehingga mereka akan
puas dengan hasil yang didapatkannya. Asesmen juga membantu guru dalam
menetapkan metode yang digunakan telah tepat diterapkan.
Sedangkan tujuan dari asesmen
menurut Nana Sudjana, (1995: 4) adalah sebagai berikut: 1) Mendeskripsikan
kecakapan belajar siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya
dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya. 2) Mengetahui
keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh
keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan
yang diharapkan. 3) Menentukan tindak lanjut hasil asesmen, yakni melakukan
perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta
strategi pelaksanaanya. 4) Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari
pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak yang dimaksud
meliputi pemerintah, masyarakat, dan para orang tua siswa.
Dari pendapat di atas, asesmen
mempunyai tujuan mendeskripsikan hasil belajar siswa sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangan siswa dalam proses pembelajaran tersebut. Selain itu
juga dapat mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah,
di sini dapat terlihat berhasil tidaknya guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar. Apabila hasilnya kurang baik maka dapat dilakukan perbaikan dan
penyempurnaan proses pendidikan sehingga dapat memberikan pertanggungjawaban
terhadap pihak sekolah.
Bagaimana Teknik Asesmen ? Beragam
teknik dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar
peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil
belajar. Teknik pengumpulan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara asesmen
kemajuan belajar peserta didik berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang harus dicapai. Teknik asesmen tersebut yaitu:
1. Tes tertulis
Tes
tertulis adalah suatu teknik asesmen yang menuntut jawaban secara tertulis,
baik berupa pilihan atau isian. Tes yang jawabannya berupa pilihan meliputi
pilihan ganda, benar-salah dan menjodohkan, sedangkan tes yang jawabannya
berupa isian berbentuk isian singkat atau uraian. Tes tertulis lebih banyak
digunakan oleh guru untuk melakukan asesmen.
2. Observasi
Observasi
atau pengamatan adalah teknik asesmen yang dilakukan dengan menggunakan indera
secara langsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi yang
berisi sejumlah indikator perilaku yang akan diamati. Misalnya tingkah laku
siswa di dalam kelas pada waktu mengikuti pelajaran.
3. Tes praktik
Tes
praktik, juga biasa disebut tes kinerja, adalah teknik asesmen yang menuntut
peserta didik mendemonstrasikan kemahirannya. Tes praktik dapat berupa tes
tulis keterampilan, tes identifikasi, tes simulasi, dan tes petik kerja. Tes
tulis keterampilan digunakan untuk mengukur keterampilan peserta didik yang
diekspresikan dalam kertas, misalnya peserta didik diminta untuk membuat desain
atau sketsa gambar.
4. Penugasan
Penugasan
adalah suatu teknik asesmen yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan
tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penugasan dapat diberikan
dalam bentuk individual atau kelompok. Penugasan ada yang berupa pekerjaan
rumah atau berupa proyek. Pekerjaan rumah adalah tugas yang harus diselesaikan
peserta didik di luar kegiatan kelas, misalnya menyelesaikan soal-soal dan
melakukan latihan. Proyek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu dan umumnya menggunakan data lapangan.
5. Tes lisan
Tes
lisan dilaksanakan melalui komunikasi langsung tatap muka antara peserta didik
dengan seorang atau beberapa penguji. Pertanyaan dan jawaban diberikan secara
lisan dan spontan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman
pensekoran. Tes lisan ini dapat mengetahui secara langsung sampai sejauh mana
kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran yang telah diberikan.
6. Asesmen portofolio
Asesmen
portofolio adalah asesmen yang dilakukan dengan cara menilai portofolio peserta
didik. Portofolio adalah kumpulan karya-karya peserta didik dalam bidang tertentu
yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau
kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Setiap akhir periode
pembelajaran hasil karya atau tugas belajar dikumpulkan dan dinilai
bersama-sama antara guru dan peserta didik, sehingga asesmen portofolio dapat
memberikan gambaran secara jelas tentang perkembangan/kemajuan belajar peserta
didik. (Mimin Haryati, 2008: 59).
7. Jurnal
Jurnal
merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi informasi
kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap
peserta didik yang dipaparkan secara deskriptif.
8. Asesmen diri
Asesmen
diri merupakan teknik asesmen dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya berkaitan dengan kompetensi yang
menjadi tujuan pembelajaran. Menurut Mimin Haryati (2008: 67), menilai diri
dapat memberikan manfaat/dampak positif terhadap perkembangan kepribadian
seorang peserta didik diantaranya: 1)menumbuhkan rasa percaya diri, karena
peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri, 2) peserta didik dapat
mengetahui kekurangan dan kelebihan diri sendiri, metode ini merupakan ajang
instropeksi diri, 3) memberikan motivasi untuk membiasakan dan melatih peserta
didik untuk berbuat jujur dalam menyikapi suatu hal.
9. Asesmen antarteman
Asesmen
antarteman merupakan teknik asesmen dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam berbagai hal. Untuk itu
perlu ada pedomanan asesmen antarteman yang memuat indikator prilaku yang
dinilai.
Bagaiamana prinsip asesmen ?
Mengingat pentingnya asesmen dalam menentukan kualitas pendidikan, maka upaya
merencanakan dan melaksanakan asesmen hendaknya memperhatikan beberapa prinsip
dan prosedur panilaian. Prinsip asesmen menurut Nana Sudjana (1995: 9) yang
dimaksudkan adalah sebagai berikut:
(1)
Dalam menilai hasil belajar hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga jelas
abilitas (segi) yang harus dinilai, materi asesmen, alat asesmen, dan
interpretasi hasil asesmen. Sebagai patokan atau rambu-rambu dalam merancang asesmen
hasil belajar adalah kurikulum yang berlaku dan buku pelajaran yang digunakan.
(2)
Asesmen hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral dari proses
belajar-mengajar. Artinya, asesmen senantiasa dilaksanakan pada setiap saat
proses belajar-mengajar sehingga pelaksanaanya berkesinambungan. “Tiada proses
belajar-mengajar tanpa asesmen” hendaknya dijadikan semboyan bagi setiap guru.
Prinsip ini mengisyaratkan pentingnya asesmen formatif sehingga dapat
bermanfaat baik bagi siswa maupun guru.
(3)
Agar diperoleh hasil belajar yang objektif dalam pengertian menggambarkan
prestasi dan kemampuan siswa sebagaimana adanya, asesmen harus menggunakan
berbagai alat asesmen dan sifatnya komprehensif. Dengan sifat komprehensif
dimaksudkan segi atau abilitas yang dinilainya tidak hanya aspek kognitif,
tetapi juga aspek afektif dan psikomotoris.
(4)
Asesmen hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindak lanjutnya. Dalam
melakukan asesmen, guru harus berpatokan terhadap kurikulum yang berlaku dan
buku pelajaran yang digunakan. Sehingga dalam merancang asesmen hasil belajar
siswa lebih jelas. Asesmen dilakukan pada setiap saat proses pembelajaran
sehingga pelaksanaanya berkesinambungan. Agar diperoleh hasil belajar yang
objektif sesuai dengan kemampuan siswa maka menggunakan berbagai alat asesmen.
Apabila hasil belajar siswa kurang baik maka guru bertanggungjawab penuh
terhadap siswa sampai siswa tersebut meperoleh hasil yang baik.
Adapun prinsip atau kriteria
asesmen yaitu:
(a) Validitas
Menilai
apa yang seharusnya dinilai dan alat asesmen yang digunakan sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai dan isinya mencakup semua kompetensi yang
terwakili secara proporsional.
(b) Reliabilitas
Asesmen
yang reliable memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi.
Misal, guru menilai dengan proyek asesmen akan reliabel jika hasil yang
diperoleh itu cenderung sama bila proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang
relatif sama, untuk menjamin asesmen yang reliable petunjuk pelaksanaan proyek
dan penskorannya harus jelas
(c) Terfokus pada kompetensi
Asesmen
harus terfokus pada pencapaian kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan pada
penguasaan materi (pengetahuan).
(d) Keseluruhan atau
komprehensif
Asesmen
harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam
kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil kemampuan
peserta didik. Sehingga di sini jelas terlihat kemampuan yang dimiliki peserta
didik.
(e) Objektivitas
Asesmen
harus dilaksanakan secara obyektif, untuk itu asesmen harus adil, terencana,
berkesinambungan, menggunakan bahasa yang dapat dipahami peserta didik dan
menerapkan kriteria yang jelas dalam pembuatan keputusan atau pemberian angka.
Dalam memberikan asesmen guru tidak boleh pilih kasih.
(f) Mendidik
Asesmen
dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi guru dan meningkatkan
kualitas belajar bagi peserta didik. Dalam menilai hasil belajar siswa, guru
hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip dalam asesmen agar hasilnya sesuai
baik.
Bagaimana Prosedur Asesmen ?
Dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas, guru harus dapat merumuskan
tujuan-tujuan pengajaran agar proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik
sehingga fungsi asesmen dapat terwujud dan dapat memberikan gambaran terhadap
penyusunan alat asesmen. Setelah itu guru harus mengkaji kembali materi pengajaran,
apakah sudah sesuai dengan kurikulum dan silabus ataukah belum untuk perbaikan
dalam proses pembelajaran dan penilain. Guru harus dapat menyusun alat asesmen
yang cocok diterapkan di kelas yang sesuai dengan karakter anak didik sehingga
hasil dari penilian tersebut sesuai dengan tujuan asesmen tersebut.
Adapun prosedur yang
dimaksud meliputi: penentuan tujuan asesmen, penyusunan kisi-kisi, perumusan
indikator pencapaian, penyusunan instrument, telaah instrument, pelaksanaan asesmen,
pengolahan dan penafsiran hasil asesmen, serta pemanfaatan dan pelaporan hasil asesmen.
Adapun secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Penentuan tujuan
Penentuan
tujuan asesmen merupakan langkah awal dalam rangkaian kegiatan asesmen secara
keseluruhan, seperti untuk asesmen harian, tengah semester, akhir semester.
Sehingga di sini jelas apa yang akan dinilai.
2. Penyusunan kisi-kisi
Kisi-kisi
asesmen merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan perencanaan
pembelajaran dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Di dalam silabus, pendidik menunjukkan keterkaitan antara SK, KD, materi
pokok/materi pembelajaran, alokasi waktu, sumber belajar dengan indikator
pencapaian KD yang bersangkutan beserta teknik asesmen dan bentuk instrument
yang digunakan.
3. Perumusan indikator
pencapaian
Indikator
pencapaian dikembangkan oleh pendidik berdasarkan KD mata pelajaran tersebut.
4. Penyusunan instrument
Instrument
yang digunakan dalam asesmen meliputi tes dan non tes. Langkah-langkah
penyusunan instrument disesuaikan dengan karakteristik teknik dan bentuk butir
instrumennya.
5. Telaah instrument
Telaah
instrument dapat dianalisis secara kualitatif ataupun kuantitatif. Telaah
instrument secara kualitatif dengan menelaah atau mereviu instrument asesmen
yang telah dibuat. Telaah mencakup substansi isi, konsep, dan bahasa yang
digunakan. Berdasarkan hasil telaah tersebut dilakukan revisi terhadap butir
soal yang kurang baik.
6. Pelaksanaan asesmen
Asesmen
untuk mata pelajaran iptek dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, penugasan, dan pengamatan dengan menggunakan
instrument yang sesuai dengan Capaian Pembelajaran. Asesmen melalui ulangan
dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis dan/ tes praktik tergantung pada
karakteristik mata pelajaran.
7. Pengolahan dan penafsiran
hasil asesmen
Pengolahan
hasil asesmen dilakukan oleh pendidik untuk memberikan makna terhadap data yang
diperoleh melalui penskoran. Sedangkan untuk penafsiran hasil asesmen, guru
membuat deskripsi hasil asesmennya.
8. Pemanfaatan dan pelaporan
hasil asesmen
Hasil
asesmen bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru dalam upaya mengetahui tingkat
keterlaksanaan dan ketercapaian program pembelajaran yang telah dilakukan,
serta untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya. Pelaporan hasil asesmen
oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk angka pencapaian
kompetensi (nilai), disertai dengan deskripsi dan/ profil kemajuan belajar.
Bagi Kamu yang membutuhian Soal
Asesmen Sumatif Antar Jenjang (ASAJ) Soal Asesmen Sumatif Satuan Pendidikan (ASSP)
Soal Asesmen Sumatif Akhir Satuan Pendidikan (ASASP), Soal Penilaian Sumatif
Antar Jenjang (PSAJ) Soal Penialaian Sumatif Satuan Pendidikan (PSSP) dan Soal
Penilaian Sumatif Akhir Satuan Pendidikan (PSASP) untk Siswa SMP MTS Kelas 9
Tahun 2024 mengunakan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013, silahkan diakses
link yang tersedia di bawah ini
Berikut ini Latihan Soal ASAJ ASSP ASASP PSAJ PSSP PSASP SMA Progam IPA Tahun 2024 Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 dan Pembahasan (PDF)
B. Kumpulan Latihan Soal ASAJ ASSP ASASP PSAJ PSSP PSASP SMA Progam IPA Tahun 2024 Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 dan KKurikulum Merdeka Pembahasan (PDF)
C. Kumpulan Latihan Soal ASAJ ASSP ASASP PSAJ PSSP PSASP SMA Progam Bahasa Tahun 2024 (Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013) dan Pembahasan (PDF)
Berikut Ini Soal Latihan ASAJ ASSP ASASP PSAJ PSSP PSASP SMA Tahun 2024 untuk Jurusan Atau Program Studi Bahasa
Demikian informasi tentang Latihan Soal USP PSAJ SMA SMK Tahun 2024 Kelas 12
mengunakan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013. Seoga ada manfaatnya.
0 Comments